Penyebab Penyakit Ayam Broiler Dan Cara Mengatasinya
dikirim tanggal 19 January 2023 - 10:12:50, dan sudah dilihat sebanyak 3924 kali
artikel

Halo teman-teman, saya harap kalian semua sehat dan selalu bersemangat untuk sekolah. Kali ini Admin akan share artikel tentang Penyebab Penyakit Ayam Broiler Dan Cara Mengatasinya.

Menjaga ayam broiler agar tetap sehat adalah hal yang penting untuk diperhatikan, guna menghasilkan ayam broiler tetap dalam kualitas terbaik. 

Karena ayam broiler adalah salah satu ayam ras pedaging yang memiliki daging dengan rasa lezat yang digemari masyarakat untuk dikonsumi dan memiliki ukuran tubuh yang relatife lebih besar dibandingkan ayam-ayam ras lainnya.

Dengan berkembangnya ayam pedaging ini maka perlu diperhatkan juga terhadap hal-hal yang menunjang kualitas dari ayam-ayam peternak dengan memperhatkan kondisi kesehatan dan melindungi ayam dari berbagai macam penyakit yang dapat menyerang.

Berikut beberapa macam penyakit yang dapat menyerang ayam-ayam pedaging.

1. Penyakit Tetelo (Newcastle Disease) 

Salah satu penyakit yang umum dengan angka cukup tinggi yang ditemukan pada ternak ayam broiler, yaitu penyakit tetelo yang disebabkan oleh virus yang bernama Paramyxo. 

Virus Paramyxo menyerang sistem pernapasan dan jaringan saraf. Dimana ayam yang terinfeksi oleh virus ini memiliki gejala napas yang berat, batuk, sulit bernapas, lesu, kehilangan nafsu makan, pembengkakkan pada jaringan mata dan leher, dan diare. 

Penanganan Penyakit Tetelo Pada Ayam Broiler

Sayangnya, belum ada obat pasti untuk menyembuhkan penyakit tetelo pada ayam. 

Yang dapat dilakukan adalah langsung mengisolasi ayam yang terinfeksi dan melakukan pencegahan dengan cara melakukan vaksinasi pada ayam, pengelolaan kandang yang baik, dan pemberian pakan yang bernutrisi.

2. Penyakit Feses Kapur (Pullorum) 

Disebabkan oleh bakteri Salmonella Pullorum, penyakit feses kapur atau biasa dikenal juga sebagai diare kapur yang menyerang sistem pencernaan dari ternak ayam broiler. 

Gejala klinis yang dialami oleh ayam yaitu tidak nafsu makan, sayap mengkerut, dan sesak nafas. Namun, gejala tersebut tidak selalu spesifik dan cenderung bervariasi. 

Ciri-ciri ayam yang terinfeksi bakteri ini dapat dilihat dari kotoran ayam yang cair dan berwarna putih. Apabila kotoran itu dibiarkan mengering dan menjadi kapur, penyakit diare kapur ini dapat menular pada ternak ayam yang lain. 

Penanganan Penyakit Feses Kapur Pada Ayam Broiler 

Rajin memantau keberlangsungan ternak ayam termasuk pada warna kotorannya. Penggunaan antibiotik untuk mengatasi diare kapur pada ayam tidak dianjurkan, karena khawatir menyebabkan carrier. 

Langsung lakukan isolasi pada ayam yang terinfeksi bakteri, untuk menghindari penularan pada ayam yang lain. Jangan lupa untuk selalu memantau kebersihan kandang dan juga sanitasi.

3. Infectious Bursal Disease (Gumboro)

Sesuai namanya, penyakit ini pertama kali ditemukan pertama kali di wilayah Gumboro, Amerika Serikat tahun 1960an. Penyakit harus diwaspadai karena dapat menyerang sistem kekebalan tubuh ayam broiler.

Penyakit ini dapat mengakibatkan kematian yang tinggi bagi ayam. Dikarenakan gumboro menyerang jaringan fibrikus dan thymus, keduanya sangat berperan dalam membentuk sistem kekebalan tubuh ayam dari penyakit.

Jika virus sudah menginfeksi dalam waktu yang lama, maka antibodi ayam tidak terbentuk dan sistem kekebalan tubuh akan lemah, sehingga dapat meningkatkan risiko infeksi sekunder. Biasanya penyakit ini tidak langsung mematikan ayam, tetapi kebanyakan infeksi sekunder yang bisa mematikan ayam dalam jumlah yang cepat.

Penanganan Penyakit Gumboro Pada ayam Broiler 

Selayak kebanyakan virus yang menyerang unggas, penyakit Gumboro sendiri belum memiliki obat spesifik dalam penanganannya, namun tentu dapat dilakukan pencegahan. 

Untuk meminimalisir ayam terinfeksi penyakit gumboro, optimalisasi terhadap sanitasi kandang harus diperhatikan secara telaten bahkan sebelum ayam DOC masuk. Melaksanakan vaksinasi, pemberian pakan yang bernutrisi, dan multivitamin sudah menjadi mutlak.

4. Penyakit Ngorok (Chronic Respiratory Disease [CRD])

Selaras dengan namanya yaitu penyakit ngorok, penyakit ini diakibatkan oleh bakteri Mycoplasma galliseptiucum yang menyerang sistem pernapasan ayam. 

Gejala yang timbul apabila ayam terinfeksi bakteri ini adalah sesak nafas, bersin-bersin, keluar cairan dari hidung atau mulut, ngorok saat bernapas.

Penanganan Penyakit Ngorok Pada Ayam Broiler 

Penyakit ngorok dapat ditangani dengan menggunakan antibiotik dengan tujuan untuk mengontrol penyebaran penyakit, khususnya dalam mengendalikan tingkat stress pada ayam saat penyakit terdeteksi. 

Perhatikan kebersihan sanitasi dan lakukan pemberian desinfektan secara rutin guna menjaga kebersihan kandang, juga pastikan suhu kandang tidak lembab dan tetap stabil.

5. Penyakit Flu Burung (Avian Influenza)

Virus yang menyebabkan ayam terkena flu burung adalah virus jenis virus Influenza tipe A, yang menginfeksi sistem pernapasan pada ayam. 

Penyakit flu burung dapat mematikan, bahkan beberapa jenisnya dapat mewabah menular pada manusia. Gejala klinis pada ayam dari penyakit ini adalah ngorok saat bernafas, keluar cairan dari mata dan hidung, kulit perut dan pial yang tidak memiliki bulu berubah menjadi warna biru keunguan, diare, kematian ayam secara bersamaan dengan angka yang cukup tinggi. 

Penanganan Penyakit Flu Burung Pada Ayam Broiler 

Lalu seperti pada umumnya, segera isolasi ayam yang telah terinfeksi. Apabila ada indikasi sudah tertular maka harus dilakukan pemusnahan ternak secara menyeluruh (stamping out).

Pencegahannya dapat dilakukan dengan cara memberikan vaksinasi pada ternak, meningkatkan prosedur biosekuriti dan dekontaminasi pakan. 

6. Penyakit Kolibasilosis 

Selanjutnya adalah bakteri Escherichia colli yang menjadi dalang dari penyakit kolibasilosis yang menyerang sistem pencernaan pada ayam.

Ciri-ciri dari ayam yang telah terinfeksi penyakit kolibasilosis adalah tampak kusam, napas yang sesak, bulu yang di sekitar anus menjadi lengket, diare, dan lesu. 

Penanganan Penyakit Kolibasilosis Pada Ayam Broiler 

Pada ayam yang terinfeksi penyakit ini dapat diobati menggunakan beberapa jenis antibiotik yaitu, trimetoprim, sulfadiazin, ampicillin, colistin, neomycin, dan enrofloksasin.

7. Penyakit Snot (Infectious Coryza )

Dalang utama dari penyakit snot pada ayam adalah bakteri Haemophilus Paragallinarum yang menginfeksi sistem pernapasan. 

Gejala yang dialami ayam yang telah terkena penyakit snot ini adalah pembengkakkan pada wajah ayam khususnya di daerah sekitar mata, bersin, mata berair, keluar cairan dari hidung, dan kesulitan bernapas. 

Penanganan Penyakit Snot Pada Ayam Broiler 

Untuk ayam yang sudah terserang penyakit snot, dapat diobati dengan menggunakan pengobatan eritromisin, sulfadiazin, ampisilin, trimetropim, dan tetrasiklin.

Menjaga kebersihan kandang dengan rutin melakukan desinfeksi pada lingkungan dan peralatan kandang dapat membantu mencegah ayam terserang oleh bakteri penyebab penyakit snot.


Itulah beberapa penyakit yang dapat menyerang ternak ayam broiler beserta pencegahannya. Hendaknya kita selalu memperhatikan dan menjaga kesehatan hewan ternak sehingga didapatkan hasil panen yang maksimal.

Berita Terkait
Memperbanyak Tanaman Hias Dengan Stek Daun
Administrator 3342 Kali
Hai teman-teman sekalian, hari ini mimin green campus akan membagikan sebuah artikel tentang Me...
Faktor Pemicu Kanibalisme pada Ikan Lele
Administrator 4618 Kali
Halo teman-teman, saya harap kalian semua sehat dan selalu bersemangat untuk sekolah. Kali ini Admin...
Menariknya Pembelajaran Kewirausahaan Agribisnis Tanaman
Administrator 1010 Kali
SMKN 2 Metro merupakan salah satu sekolah penggerak yang berbasis pertanian berinisiasi untuk tetap ...
Jika itu penting bagi Anda, Anda akan menemukan jalan. Jika tidak, Anda akan menemukan alasan.